Selasa, 07 Juni 2016

PESAN DI BALIK TEMBANG TURI-TURI PUTIH



Kembang Turi - image google
Tidak bisa lepasnya masyakarakat Jawa dari seni dan budaya peninggalan nenek moyangnya, membuat para Walisongo menggunakan media ini untuk berdakwah. Salah satu ulama besar yang memasukkan syiar Islam ke dalam budaya tersebut adalah Kanjeng Sunan Giri. Beliau menggubah sebuah tembang Jawa berlabel Turi-Turi Putih.

Melalui maha karyanya itu, Kanjeng Sunan Giri memasukkan ajaran yang sangat dalam maknanya. Tentang pertanggungjawaban manusia setelah kematian. Bahwa sebelum menuju kesana, kita harus memiliki bekal yang cukup.

Bagi masyarakat Jawa, tembang Turi-Turi Putih sudah mendarah daging dalam seni tarik suara. Syairnya yang indah bahkan sangat dihapal diluar kepala oleh anak-anak kecil. Saat ini, tembang itu sudah di aransemen dalam berbagai genre music.

Turi-Turi Putih sebenarnya adalah bunga dari pohon Turi (sesbania grandiflora). Jenis pohon kecil yang mudah ditemukan di Indonesia, juga negara-negara Asia Tenggara dan Selatan pada umumnya.

Memiliki ranting yang menggantung, kuncup kembangnya berbentuk seperti sabit. Biasanya berwarna putih kemerah-merahan. Saat mekar, kelopaknya membesar hingga keluar dari ranting. Berwarna putih bersih dan berbentuk seperti kupu-kupu.

Di daerah asal saya, kembang turi dikonsumsi sebagai sayuran. Setelah dikukus atau direbus, bunga yang sudah masak itu diberi sambal pecel. Rasanya nyamleng banget.

Kembali lagi ke tembang Turi-Turi Putih.

Syair lagu karya Kanjeng Sunan Giri itu mengandung peringatan yang membuat bulu kudu kita berdiri jika menghayati baris demi baris liriknya.

Berikut lirik tembang sakral itu :

Turi-turi putih … Ditandur ning kebon agung
Turi-turi putih … Ditandur ning kebon agung
Cumleret tiba nyemplung
Gumlundhung kembange opo
Mbok Iro, mbok Iro
Mbok Iro kembange opo?


Jika saya translate ke bahasa Indonesia, artinya seperti ini :

TURI - TURI PUTIH  
Turi-turi berarti tak aturi (bahasa Jawa - saya beri tahu). Sedangkan putih adalah kiasan dari warna kain kafan. 

Baris syair ini memuat pesan bahwa saya beri tahu kalian, semua manusia pada akhirnya akan mati.

DITANDUR NING KEBON AGUNG
Ditanam di sebuah taman yang megah.

Setelah kematian itu, jasad kita akan di kubur di taman pemakaman.

CUMLERET TIBA NYEMPLUNG 
Seperti kecepatan cahaya, lalu jatuh ke lubang.

Gambaran bahwa kehidupan di dunia itu singkat, seperti laju cahaya cleret, cumleret (bahasa Jawa – kilat). Setelah itu, manusia akan mati dan dimasukkan ke liang lahat. 

GUMLUNDUNG KEMBANGE OPO 
Yang dijatuhkan itu membawa bunga apa?

Si mayat yang dimasukkan ke liang kubur itu akan ditanya, ia membawa amal perbuatan apa?
  
MBOK IRO KEMBANGE OPO 
Bu Ira (penokohan nama si jenazah), bunganya apa?

Baris terakhir syair ini menggambarkan bahwa setelah dikubur, manusia akan dimintai pertanggungjawaban.

Amal perbuatan apa yang telah kamu perbuat selama hidup di dunia? Bekal apa yang kamu kamu bawa ke alam kubur?

           
Tembang Turi-Turi Putih ini, terdengar semakin syahdu jika dibawakan dengan pendahuluan Bowo (acapela Jawa). Alunannya akan menyayat-nyayat hati pendengar. Dijamin dada kita bukan hanya berdebar, tetapi akan gemetaran hebat.

Ah, betapa indahnya syiar Islam melalui seni dan budaya.

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 H.


Surabaya, 7 Juni 2016
(Heru Sang Mahadewa)

16 komentar:

  1. Jadi pengen sego pecel kembaang turi aku her, tanggung jawab hayooo

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. ilmu baru lagi kang
    lagi ngerti

    wis suwe ra mangan kembang turi di pecel..

    BalasHapus
    Balasan
    1. uenak iku mbakyu ...
      #ngiler poso2 ngene iki :)

      Hapus
  4. Setiap tulisan mas heru memuat informasi baru bagi saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih Aa.
      saya juga masih belajar ini.

      Hapus
  5. Nambah ilmu jadinya. Makasih mas Heru.

    BalasHapus
  6. Wow....amazing...
    Dakwah terselubung yg syarat makna...
    Penanaman filosofi kehidupan melalui tembang jawa....emanglah...salut buat nenek moyang kita

    N makasih buat mas heru...yg mengingatkan kita mengenai esensi kehidupan...4 jempol buat mas heru....like this

    BalasHapus
  7. Sippp banget Pak Heru....sering denger lagune namun baru ngeh makna di balik lagu itu dr coretan smpeyannnn...lanjuttttt

    BalasHapus
  8. lagu yang akhir-akhir ini membuatku terenyuh mz...ternyata memiliki makna yang luar biasa

    BalasHapus
  9. Wah.. Aku juga suka makan turi putih.
    Lagunya juga suka banget "turi putih.....".

    BalasHapus
  10. Baru tau kalau maknanya seperti itu, lagunya baguss emang aku sering dengernya

    BalasHapus
  11. Sedikit aja dari Mbok iro yg bukan Ibu Ira ttp artinya Kamu kira ....( jadi spt umpan balik gitu )
    Mohon maaf klo saya yg salah.
    Baguus.

    BalasHapus

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *