Senin, 26 Juni 2017

PENUTURAN ULANG SERAT CENTHINI JILID I (6)



MEGATRUH 1
Selanjutnya dikisahkan sang prabu di Majapahit, telah mendengar kabar, bahwa Sunan Giri, Satmata telah mangkat, sehingga digantikan cucunya.

MEGATRUH 2
Berjuluk Sunan Giri Prapen yang mulia, perkembangannya seperti diceritakan, sang pemuka agama tak pernah mau tunduk, kepada negeri Majapahit, maka jadilah malapetaka bagi sang pemimpin.

MEGATRUH 3
Berkata kepada Gajah Tanada tanpa ampun, dengan didampingi putra mahkota, mengerahkan pasukan besar, diperintahkan menggempur Giri, sampai tuntas dan telah hancur.

MEGATRUH 4
Sunan Giri Prapen telah mendengar bahwa akan digempur, oleh sang prabu Majapahit, telah berangkat prajurit sang prabu, rakryan patih dan putra mahkota, pasukan mereka bagai gelombang samudera yang sedang pasang.

MEGATRUH 5
Sunan Giri Prapen telah memutuskan siap berjihad hingga titik darah penghabisan, dia memerintahkan untuk bertahan, dari serangan prajurit Majapahit, tidak lama musuh bertemu, disambut dengan adu senjata.

MEGATRUH 6
Pasukan Giri berjatuhan dan meninggal, banyak yang terluka, sebelum semakin terdesak, Sunan Prapen telah mengungsikan, istri dan anaknya meloloskan diri.

MEGATRUH 7
Lalu menyingkir ke pinggiran pantai, yang namanya kota Giri, semua telah jadi abu, harta benda dijarah, putra raja terus berjalan pelan-pelan.

MEGATRUH 8
Datanglah dari makam sang ulama, almarhum Sunan Giri, yang telah lama dikubur, dua orang, dua perwira muda.

............

BERSAMBUNG

-o0o-

Bagian sebelumnya, baca [ DI SINI ]
Bagian selanjutnya, baca [ DI SINI ]

Judul asli:
Suluk Tambangraras

Pengarang:
KGPAA Amengkunegara III (Sunan Pakubuwana V)
Raden Ngabehi Yasadipura II (Ranggawarsita I)
Raden Ngabehi Sastradipura (Ahmad Ilham)
Raden Ngabehi Ranggasutrasna

Dituturkan ulang oleh:
Heru Sang Mahadewa
(Member Of One Day One Post)

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *